UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DARI KELUARGA BROKEN HOME DI MAN 2 PESISIR SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.55558/al-ihda.v20i2.312Keywords:
Broken Home, Bimbingan dan Konseling, Pembentukan KarakterAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan peserta didik dari keluarga broken home yang cenderung mengalami kurangnya perhatian dan kasih sayang, sehingga berdampak pada tumbuh kembang, disiplin, serta motivasi berprestasi. Kondisi tersebut menuntut peran guru bimbingan dan konseling (BK) dalam membimbing serta membentuk karakter peserta didik agar mampu menghadapi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran guru BK di MAN 2 Pesisir Selatan dalam membentuk karakter peserta didik broken home melalui empat aspek, yaitu sebagai pemimpin, penggagas program, fasilitator, dan konsultan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada peran guru BK dalam pembentukan karakter peserta didik broken home. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru BK memiliki kontribusi signifikan dalam mendampingi peserta didik, baik melalui pemberian motivasi, dukungan emosional, maupun bimbingan berkelanjutan. Peran tersebut terbukti menumbuhkan semangat belajar, rasa percaya diri, serta meningkatkan resiliensi peserta didik, sehingga mampu meminimalisir dampak negatif broken home. Penelitian ini merekomendasikan hasilnya sebagai acuan praktis bagi guru BK dalam merancang strategi pembentukan karakter yang lebih efektif untuk mendukung peserta didik dari keluarga broken home.
References
Ali, Z. Z., & Murdiana, E. (2020). Peran Dan Fungsi Keluarga Dalam Pendampingan Pendidikan Anak Ditengah Pandemi Covid-19. JSGA: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 2(01), 120–137.
Amalia, R., & Pahrul, Y. (2019). Intervensi Konselor Sekolah untuk Meningkatkan Self Esteem bagi Anak Keluarga Broken Home. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2), 85–92
Corey, G. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Belmont: Brooks/Cole.
Corey, G. (2017). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Boston: Cengage Learning
Fitriani, R. (2021). Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Rasa Percaya Diri Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter, 12(1), 67–76.
Lestari, D., & Nugroho, H. (2020). Peran Guru BK dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 9(2), 45–53.
Lestari, D. A., & Nugroho, S. (2020). Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMA. Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia, 5(2), 110–120.
Pane, R. M. (2020). Konseling Individu terhadap Siswa Korban Broken Home (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Kota Padangsidimpuan). Jurnal Gender Equality, 6(2), 130–140.
Prayitno. (2012). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno. (2017). Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers.
Rahmawati, D. (2020). Penggunaan metode cerita kehidupan dalam konseling untuk meningkatkan resiliensi siswa. Jurnal Konseling Indonesia, 7(3), 101-110.
Sari, D. (2019). Strategi guru bimbingan dan konseling dalam membentuk karakter siswa: Studi pada sekolah menengah. Jurnal Ilmiah Konseling dan Pendidikan, 8(2), 78–89.
Sari, M. (2021). Pendekatan Empati dalam Konseling untuk Peserta Didik dari Keluarga Broken Home. Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia, 9(1), 45–53
Suparno, P. (2012). Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Wulandari, F. (2021). Pendekatan personal konselor terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 9(4), 55-64.














