ANALISIS PEMIKIRAN IBNU HAZM AL-ZAHIRI TENTANG HADHANAH: TINJAUAN KRITIS

Authors

  • Thalhah Ubaidillah UIN Salatiga
  • Moh Khusen UIN Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.55558/al-ihda.v20i2.298

Keywords:

Hadhanah, Ibnu Hazm, hukum Islam, hukum positif Indonesia

Abstract

Penelitian ini membahas konsep hadhanah (hak asuh anak) pasca perceraian dalam perspektif Ibnu Hazm Al-Zahiri, seorang tokoh mazhab Zahiri yang memiliki pendekatan hukum Islam tekstualis. Fokus kajian diarahkan pada sikap Ibnu Hazm yang menolak pendapat jumhur ulama—yakni dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali—yang menyatakan bahwa hak hadhanah ibu gugur ketika ia menikah lagi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan pandangan ulama mazhab mengenai hadhanah bagi ibu yang menikah lagi, (2) memaparkan pandangan dan argumentasi Ibnu Hazm Al-Zahiri mengenai hal tersebut, serta (3) menganalisis relevansi pandangannya terhadap hukum positif Indonesia dan kaidah fikih.

 

Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif dan komparatif. Data primer diperoleh dari karya Ibnu Hazm yaitu Al-Muhalla Bil Atsar, sedangkan data sekunder berasal dari kitab-kitab fikih berbagai mazhab serta peraturan perundang-undangan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Hazm berpandangan hak hadhanah tidak gugur semata-mata karena ibu menikah lagi, selama tidak terbukti adanya kemudaratan terhadap anak. Pendapat ini bertumpu pada prinsip maqāṣid al-syarī‘ah dan tidak bertentangan dengan kaidah fikih universal seperti al-darar yuzāl (kemudaratan harus dihilangkan). Pandangan ini juga sejalan dengan beberapa norma dalam hukum positif Indonesia yang menempatkan kemaslahatan anak sebagai pertimbangan utama dalam penetapan hak asuh.

References

Abbas, I. (1985). Muqaddimah Al-Ihkam Fi Usul Al-Ahkam. Beirut: Daar Al-Jil.

Abdul Fattah, A. (2018). Abd al-Fattah Abu Ghuddah, Lamahat Min Tarikh Al-Sunnah Wa ‘Ulum Al-Hadits. Kairo: Maktabah Daar Al-Salam.

Abrahamov, B. (1998). Islamic Theology: Traditionalism and Rationalism. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Adz-Zahabi, M. A. (1985). Siyar A'lamun Nubalaʾ (Vol. Jilid 18). Beirut: Muassasah Al-Risalah.

Afifuddin. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Al-'Asqolani, I. H. (2015). Bulughul Marom Min Adillah Al-Ahkam. Riyadh: Maktabah Al-Malik Fahd.

Al-'Azzazi, '. Y. (2012). Tamamul Minnah Fi Fiqhil Kitab Wa Shahihil Sunnah (Vol. 1). Kairo: Daar Ibnul Jauzi.

Al-Jazairi, A. B. (2020). Hasyiah I'anatu At-Tholibin (2 ed.). Damaskus: Daar Al-Faiha'.

Al-Jundi, K. I. (2007). At-Taudih Fi Syarhut Tanqih. Beirut: Daar Ibnu Hazm.

Al-Khin, M., Al-Bugho, M., & Syarbaji, A. (2017). Al-Fiqhu Al-Manhaji 'Ala Mazhab Al-Imam As-Syafi'i. Damaskus: Daar Al-Qolam.

Al-Magribi, H. M. (2005). Al-Badru Al-Tamam Syarhu Bulugil Marom. El-Mansoura: Daar Al-Wafa'.

Al-Munawwir, A. W. (1997). Kamus Al-Munawwir: Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif.

Al-Qurtubi, I. R. (2006). Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtasid. Bairut: Daar Ibnu Hazm.

Al-Son'ani, M. I. (2006). Subulus Salam Syarhu Bulughul Marom. Kairo: Daarul Bayan Al-Arabi.

Al-Suyuti, J. (1992). Tabaqat Al-Ḥuffaz. Beirut: Daar Al-Kutub Al-Ilmiyyah.

Al-Tilmisani, A. A.-M. (1968). Nafh Al-Tib Min Ghusn Al-Andalus Al-Ratib (Vol. Jilid 1). Beirut: Daar Sadir.

Al-Wasobi, Z. H. (2016). Misk Al-Khitam Syarhu 'Umdatul Ahkam. Damaskus: Daar Al-Basyir, Daar Gor Hira'.

Al-Zahiri, I. (1983). Al-Ihkam Fi Ushul Al-Ahkam (Vol. Juz 1). (A. Syakir, Ed.) Beirut: Daar Al-Aafaq Al-Jadidah.

Al-Zahiri, I. (1985). Al-Muhalla Bil Atsar (Vol. 10). Beirut: Daar Al-Fikr.

Al-Zuhaili, W. (1985). Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu (Vol. 7). Damaskus: Daar Al-Fikr.

Ash-Shiddieqy, H. (2003). Hukum Keluarga Nasional Bulan Bintang. Jakarta: Bulan Bintang.

Az-Zuhaili, W. (2007). Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu. (J. 7, Ed.) Beirut: Dar Al-Fikr.

Departemen Agama RI. (2004). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Lentera.

Dewi. (2023, Desember Jumat). Kejagung dorong penerbitan aturan hak asuh anak. Retrieved from antara news: https://www.antaranews.com/berita/3850662/kejagung-dorong-penerbitan-aturan-hak-asuh-anak

Fiqri, M. (2023). Penerapan Hak Hadhanah Pada Anakk Yang Belum Mumayyiz Perspektif Mazhab Syafi'i. POPULER: Jurnal Penelitian Mahasiswa, 138-145. doi:https://doi.org/10.58192/populer.v2i1.555

Hajjaj, M. (2002). Mukhtasor Shahih Muslim. Riyad: Daar Al-Muayyid.

Hallaq, W. B. (1997). A History of Islamic Legal Theories: An Introduction to Sunni Usul Al-Fiqh. Cambridge: Cambridge University Press.

Hanafi, A. (1980). Ushul Fiqh. Jakarta: Bulan Bintang.

Husnatul, M., Juhriati, & Zuhra. (2019). HADHANAH ANAK PASCA PUTUSAN PERCERAIAN (STUDI KOMPARATIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF INDONESIA. SANGAJI, 85-86.

Islami, I. (2019). Legalitas Penguasaan Hak Asuh Anak Dibawah Umur (Hadhanah) Kepada Bapak Pasca Perceraian. AL-QADAU PERADILAN dan HUKUM KELUARGA ISLAM, 192-193.

Junedi, J., As’ari, A. H., & Nursikin, M. (2022). Penguatan Akhlak melalui Kitab Ta’lim Muta’alim bagi Santri Pondok Pesantren. Ummul Qura: Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan, 17 (2), 46-53.

Khair, U. (2020, Maret). PELAKSANAAN HAK ASUH ANAK SETELAH TERJADINYA PERCERAIAN. Jurnal Cendikia Hukum, Vol 5, 305. Retrieved from https://e-jurnal.stih-pm.ac.id/index.php/cendekeahukum/article/view/231

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (1994). Putusan MA No. 102 K/AG/1994.

Makdisi, G. (1981). The Rise of Colleges: Institutions of Learning in Islam and the West. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Melchert, C. (2000). Ibn Ḥazm on the Zahiris. Islamic Law and Society, 219-241.

Muhammad, A. (1978). Ibnu Ḥazm: Hayatuhu Wa Ara'uhu Wa Fiqhuhu. Beirut: Daar Al-Fikr Al-Arabi.

Muhammad, A. (1996). Tarikh Al-Mazahib Al-Islamiyyah. Kairo: Daar Al-Fikr Al-Arabi.

Nasr, M. I., & Umayroh, A. (1996). Al-Fisal Fi Al-Milal Wa Al-Ahwa' Wa Al-Niḥal (Vol. Jilid I). Beirut: Daar Al-'Adil.

Palacios, M. A. (1978). The Mystical Philosophy of Ibn Masarra and His Followers. (E. H. Yoder, Trans.) Brill.

Pemerintah Republik Indonesia. (1991). Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Sekretariat negara.

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 35 tentang Perlindungan Anak.

Republik Indonesia. (2006). Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Saqr, B. (1990). Al-Imam Ibnu Ḥazm: Faqih Al-Andalus Wa Mujaddid Al-Mazhhab Al-Zahiri. Kairo: Daar Al-Turats.

Tarmizi, Pradiba, Y., & Usman, K. (2023). Hak Asuh Anak (Hadhanah) Pasca Perceraian Serta Akibat Hukumnya. JURNAL ILMU HUKUM PENGAYOMAN, 14-27. Retrieved from https://stihjournal.uniasman.ac.id/index.php/JIHP/article/view/4

Downloads

Published

2025-10-24

How to Cite

Thalhah Ubaidillah, & Moh Khusen. (2025). ANALISIS PEMIKIRAN IBNU HAZM AL-ZAHIRI TENTANG HADHANAH: TINJAUAN KRITIS. Al-Ihda’ : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran, 20(2), 2153–2163. https://doi.org/10.55558/al-ihda.v20i2.298

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.